Pengaruh Kemoterapi terhadap Sindroma Mata Kering Menggunakan Tes Ferning Okuler

Authors

  • Cristian Rajagukguk FKUB
  • Sony Agung Santoso FKUB
  • Soebarkah Basoeki FKUB

Abstract

Sindroma mata kering (SMK) atau keratoconjunctivitis sicca adalah suatu penyakit multifaktorial pada air mata dan pada permukaan mata yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada mata, gangguan penglihatan, dan ketidakstabilan lapisan air mata yang berpotensi menimbulkan kerusakan mata. Berdasarkan proses patogenesisnya, SMK disebabkan oleh berkurangnya sekresi air mata dan meningkatnya evaporasi. Kemoterapi merupakan  modalitas terapi yang berpotensi untuk menekan sel-sel ganas. Dengan meningkatnya penggunaan regimen kombinasi kemoterapi maka efek samping yang ditimbulkan pada mata pun meningkat. Salah satu efek samping dari kemoterapi ialah SMK. Tes ferning merupakan uji diagnostik yang dilakukan untuk menilai lapisan mukus konjungtiva. Keunggulan pemeriksaan ini ialah tingkat sensitifitas dan spesifisitas yang tinggi yakni sebesar 82,2 % dan 92,5 %. Hasil positif tes ini menyatakan pasien mengalami SMK lewat adanya distorsi musin melalui pola ferning. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh kemoterapi terhadap SMK yang ditandai oleh distorsi musin pada tes ferning. Penelitian ini menggunakan desain observasional analitik dengan membandingkan hasil tes ferning pasien kemoterapi dengan orang sehat. Dari hasil penelitian didapatkan distorsi musin yang signifikan (p = 0,033) sehingga dapat disimpulkan bahwa kemoterapi dapat menyebabkan distorsi musin yang ditandai dengan pola ferning tipe III dan IV.

Author Biographies

Cristian Rajagukguk, FKUB

FKUB

Sony Agung Santoso, FKUB

FKUB

Soebarkah Basoeki, FKUB

FKUB

References

Dry Eye Workshop. The Definition and Classification of Dry Eye Disease: Report of the Definition and Classification Subcommitee of the International Dry Eye Workshop. Ocul Surf. 2007; 5(2):75-92.

Lemp MA. Report of the National Eye Institute/Industry Workshop on Clinical Trials in Dry Eye. CLAO J. 1995; 21:221-32.

Rolando M dan M Zierhud. The Ocular Surface and Tear Film and Their Dysfunction in Dry Eye Disease. Surv Ophthalmol. 2001; 45:202-210.

Cintia S, DE Pavia, Pflugfelder SC. Diagnostic Approaches to Lacrimal Keratoconjunctivitis. In: Pflungfelder SC (Editor). Dry Eye and Ocular Surface Disorder. New York: Marcel Dekker. 2004; p 270.

Gayton JL. Etiology, Prevalence, and Treatment of Dry Eye Disease. Clinical Ophtalmolog. 2009; 3:405-412.

Riordan-Eva P, P Whitcher. Vaughan dan Asbury’s General Ophthalmology. 17th Edition. McGraw-Hill. 2007.

Albach KA, Lauer M, Stolze HH. Diagnosis of Kerato-Conjunctivitis Sicca in Rheumatoid Arthritis. The Value of Various Tests. Ophthalmologe. 1994; 91(2):229-34.

Cancer Health Center. Questions and Answers About Chemotherapy. (Online). 2012.http://www.webmd.com/cancer/questions-answers-chemotherapy?page=1. Diakses 2 Desember 2012.

Al-Tweigeri T, Jean-Marc Nabholtz, John Robert Mackey. Ocular Toxicity and Cancer Chemotherapy. 1996.

Singh P and Singh A. Ocular Adverse Effects of Anti-Cancer Chemotherapy and Targeted Therapy. Journal of Cancer Therapeutics & Research. 2012.

Reinoso R, Calonge M, Castellanos E, Martiono M, Fernandez I, Stern ME, Corell A. Differential Cell Proliferation, Apoptosis, and Immune Response in Healthy and Evaporative-Type Dry Eye Conjunctival Epithelia. Invest Ophthalmol Vis Sci. 2011; 52(7):4819-4828.

Tapinos NI, Polihronis M, Tzioufas AG, Skopouli FN. Immunopathology of Sjogren’s Syndrome. Ann Med Interne. 1998;149:17-24.

Mariete X. Pathophysiology of Sjogren’s Syndrome. Ann Med Interne. 2003; 154:157-168.

Johnston L. Keratoconjunctivitis Sicca (Dry Eye). S Afr Pharm J. 2012; 79(1):33-37.

Downloads

Published

15-11-2016

How to Cite

Rajagukguk, C., Santoso, S. A., & Basoeki, S. (2016). Pengaruh Kemoterapi terhadap Sindroma Mata Kering Menggunakan Tes Ferning Okuler. Majalah Kesehatan, 3(2), pp.57–64. Retrieved from https://majalahfk.ub.ac.id/index.php/mkfkub/article/view/91

Issue

Section

Original Research Article