HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN LAMA RAWAT INAP PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI INSTALASI RAWAT INAP I ILMU PENYAKIT DALAM RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG

Authors

  • Savitri Pramesti Santoso Program Studi Dietisien, Jurusan Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya
  • Nur Rahma Desiana Program Studi Dietisien Jurusan Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya
  • Inggita Kusumastuty Program Studi Dietisien Jurusan Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya
  • Ida Restyani Instalasi Gizi RSUD Dr. Saiful Anwar Malang

DOI:

https://doi.org/10.21776/ub.majalahkesehatan.2021.008.01.5

Keywords:

diabetes melitus tipe 2, IRNA ilmu penyakit dalam, lama rawat inap, status gizi.

Abstract

Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh rumah sakit yaitu malnutrisi. Status gizi yang kurang pada pasien dapat memunculkan length of stay yang lebih lama daripada pasien yang memiliki kondisi status gizi baik. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara status gizi dengan lama rawat inap pada pasien DM tipe 2 di  IRNA I RSUD Dr. Saiful Anwar Malang. Metode penelitian yaitu dengan cross- sectional menggunakan metode purposive sampling dan didapatkan sebanyak 30 responden Pengukuran status gizi dilakukan dengan menggunakan Indeks Massa Tubuh (IMT) dan Lingkar Lengan Atas (LILA). Hasil menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara status gizi dengan lama rawat (nilai p = 0,537). Disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara status gizi dengan lama rawat inap pasien DM Tipe 2 di IRNA I RSUD Dr Saiful Anwar Malang.

 

References

Permatasari ME. Economic Burden of Disease Associated with Poor Nutrition Status (Malnutriton). Jakarta: BPJS Kesehatan. (Online). 2019. https://persi.or.id/wp-content/uploads/2019/02/PPT_Kebijakan_BPJS_Kesehatan_Malnutrisi_update4.pdf.

Meijers JMM, Schueren MAE, Schols JMGA, Soeters PB, Halfens RJG. Defining Malnutrition: Mission or Mission Imposible?. Nutrition. 2010; 26(4):432-440.

Rosyada A., Trihandini I. Determinan Komplikasi Kronik Diabetes Melitus pada Lanjut Usia. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional. 2013; 7(9): 395-401.

Hapsari PNF, Isfandiari MA. Hubungan Sosioekonomi dan Gizi dengan Risiko Tuberkulosis pada Penderita DM Tipe 2. Jurnal Berkala Epidemiologi. 2017; 5(2):185-194.

RISKESDAS. Hasil Utama Riskesdas 2018 Provinsi Jawa Timur. Kementerian Kesehatan RI Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 2018.

Wijayanti P, Sujuti H, Tritisari KP. Hubungan Pola Konsumsi Makanan Sumber Kalsium dan Magnesium dengan Kadar Kolesterol Total Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 di Poliklinik Penyakit Dalam RSU Dr. Saiful Anwar Malang. Majalah Kesehatan, 2014; 1(2):102-111.

Darmojo T, Robbi, Rakhmadi A. Aplikasi Screening Gizi Menggunakan Metode Subjective Global Asessment. Diploma Thesis. Surakarta: Fakultas Komunikasi dan Informatika, Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2018.

Handayani D, Anggraeny O, Dini CY, Kurniasari FN, Kusumastuty I, Tritisari KP, Murtiyani M, Erliana UD. Nutrition Care Process. Malang: Graha Ilmu. 2014.

Trisnawati SK dan Setyorogo S. Faktor Risiko Kejadian Diabetes MelitusTipe II di Puskesmas Kecamatan Cengkareng Jakarta Barat Tahun 2012. Jurnal Ilmiah Kesehatan. 2013; 5(1): 6-11.

Fatimah RN. Diabetes Melitus Tipe 2. Journal Majority. 2015; 4(5):93-101.

Kurniawaty E dan Yanita B. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Diabetes Mellitus Tipe II. Medical Journal of lampung University. 2016; 5(2):27-31.

Nurmala, Susetyowati, Budiningsari RD. Perubahan Asupan Zat Gizi Tidak Berpengaruh terhadap Lama Rawat Inap Pasien Dewasa di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Jurnal Gizi dan Dietetik Indonesia. 2016; 2(1):14-22.

Lathifah NL. Hubungan Durasi Penyakit dan Kadar Gula Darah dengan Kaluhan Subyektif Penderita Diabetes Melitus. Jurnal Berkala Epidemiologi. 2017; 5(2):231-239.

Yusnitasari AS, Thaha ILM, Syafar M. Komorbiditas Diabetes Melitus Terhadap Manifestasi Klinik dan Kualitas Hidup pada Penderita Tuberkulosis Paru. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia. 2015; 11(2):86-91.

Wulandari O dan Martini S. Perbedaan Kejadian KomplikasiPenderita Diabetes Melitus Tipe 2 Menurut Gula Darah Acak. Jurnal Berkala Epidemiologi. 2013; 1(2):182-191.

Yunita, Asdie AH, Susetyowati. Pelaksanaan Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT) terhadap Asupan Gizi dan Kadar Glukosa Darah Pasien Diabetes Melitus Tipe 2. Jurnal Gizi Klinik Indonesia, 2013, 10(2): 82-91

Kasim DA, Harikedua VT, Paruntu OL. Asupan Makanan, Status Gizi dan Lama Hari Rawat Inap Pada Pasien Penyakit Dalam di Rumah Sakit Advent Manado. Jurnal GIZIDO. 2016; 8(2):22-34.

Syamsiatun, N.H., Hadi, H., Julia, M. Hubungan Antara Status Gizi Awal dengan Status Pulang dan Lama Rawat Inap Apsien Dewasa di Rumah Sakit. Jurnal Gizi Klinik Indonesia. 2014; 1(1):27-34.

Budiningsari RD dan Hadi H. Pengaruh Perubahan Status Gizi Pasien Dewasa terhadap Lama Rawat Inap dan Biaya Rumah Sakit. Jurnal Gizi Klinik Indonesia. 2004; 1(1):35-44.

Entika RH. Hubungan Status Gizi dan Sindrom Metabolik dengan Kejadian Komplikasi Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Rawat Jalan di RSUD Dr. Moewardi. Skripsi. Surakarta: Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2017.

Nurlindayanti E, Susetyowati, Probosuseno, Pangastuti R. Kecemasan dan Status Gizi Berhubungan dengan Lama Rawat Inap pada Pasien Jantung di RSUD Jenderal Ahmad Yani, Metro, Lampung. Jurnal Gizi dan Dietetik. 2015; 3(2):98-104.

Downloads

Published

06-04-2021

How to Cite

Santoso, S. P., Desiana, N. R., Kusumastuty, I., & Restyani, I. (2021). HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN LAMA RAWAT INAP PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI INSTALASI RAWAT INAP I ILMU PENYAKIT DALAM RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG. Majalah Kesehatan, 8(1), pp.38–46. https://doi.org/10.21776/ub.majalahkesehatan.2021.008.01.5

Issue

Section

Original Research Article