HUBUNGAN KADAR HBA1C DENGAN REACTIVE OXYGEN SPECIES DALAM SERUM DARAH DAN GRADASI KATARAK PADA PASIEN KATARAK DENGAN DIABETES MELITUS

Authors

  • Nina Handayani Ophthalmology Departement Faculty of Medicine Brawijaya University-Saiful Anwar Hospital Malang
  • Pasenggo Trifena Program Studi Sarjana Kedokteran, Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, Malang
  • Wino Vrieda Vierlia Departemen Ilmu Kesehatan Mata, Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, RS dr Saiful Anwar, Malang

DOI:

https://doi.org/10.21776/ub.majalahkesehatan.2020.07.02.1

Keywords:

katarak, HbA1C, ROS, diabetes melitus tipe-2, gradasi katarak

Abstract

Katarak merupakan suatu kelainan yang ditandai dengan adanya kekeruhan pada lensa mata. Selain karena penuaan, faktor lain yang terlibat dalam pembentukan katarak adalah diabetes melitus. Kondisi hiperglikemia berasosiasi dengan stres oksidatif yang berperan dalam proses pembentukan katarak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kadar HbA1C dengan reactive oxygen species (ROS) dalam serum darah dan gradasi katarak pada pasien katarak dengan diabetes melitus.  Penelitian ini bersifat observasional dengan rancangan cross-sectional dan teknik consecutive sampling dengan subjek sebanyak 44 orang yang terbagi menjadi 4 kelompok berdasarkan kadar HbA1C: (1). HbA1C normal, (2).  HbA1C terkontrol baik (<6,5%), (3). HbA1C terkontrol sedang (6,5-7.9%), dan (4). HbA1C terkontrol buruk (≥8%); dan 3 kelompok berdasarkan gradasi katarak. Hasil uji Kruskal-Wallis menunjukkan perbedaan signifikan (p < 0,05) rerata ROS pada masing-masing kelompok HbA1C. Kemudian dari hasil uji lanjut Mann-Whitney, tidak didapatkan perbedaan signifikan antara kelompok 1 dengan kelompok 2, 3, dan 4; terdapat perbedaan signifikan antara kelompok 2 dengan 3 dan 4; dan tidak didapatkan perbedaan signifikan antara kelompok 3 dan 4. Hasil uji korelasi Spearman menunjukkan terdapat hubungan negatif yang tidak signifikan antara kadar HbA1C dengan ROS pada kelompok 1 (p = 0,958, r = -0,016) dan pada kelompok 4 (p = 0,163, r = -0,477); hubungan negatif yang signifikan pada kelompok 2 (p = 0,04, r = -0,817); dan hubungan positif yang tidak signifikan pada kelompok 3 (p = 0,518, r = 0,232). Hasil uji Kruskal-Wallis menunjukkan perbedaan yang tidak signifikan (p > 0,05) rerata kadar ROS pada kelompok gradasi katarak II, III, dan IV. HbA1C dapat digunakan sebagai salah satu penanda peningkatan ROS pada pasien katarak diabetika, dimana tingginya kadar ROS diperkirakan akan menyebabkan peningkatan progresifitas katarak.

 

Author Biography

Nina Handayani, Ophthalmology Departement Faculty of Medicine Brawijaya University-Saiful Anwar Hospital Malang

I am an Ophthalmologist and Cataract and Refractive Surgery staff in ophthalmology department Saiful Anwar Hospital Malang. I also a lecturer in Medical Faculty Universitas Brawijaya Malang.

 

References

World Health Organization. Global Report on Diabetes. France: World Health Organization. 2016. Hlm. 22-25.

International Diabetes Federation. IDF Diabetes Atlas Eighth Edition 2017. International Diabetes Federation. 2017. Hlm. 46.

World Health Organization. Diabetes Fakta dan Angka. (Online). 2015. http://www.searo.who.int/indonesia/topics/8-whd2016diabetes-factsandnumbersindonesian.pdf. Diakses 8 Desember 2018.

Gupta V, Rajagopala M, Ravishankar B. Etiopathogenesis of Cataract: An Appraisal. Indian Journal of Ophthalmology. 2014; 62(2):103-10.

Klein BEK, Klein R, Moss SE. Incidence of Cataract Surgery in the Wisconsin Epidemiologic Study of Diabetic Retinopathy. Am J Ophthalmol. 1995; 119(3):295–300.

Klein BEK, Klein R, Moss SE. Prevalence of Cataracts in a Population-based Study of Persons with Diabetes Mellitus. Ophthalmology. 1985; 92(9):1191–6.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Gangguan Penglihatan Maasih Menjadi Masalah Kesehatan. (Online). 2010. http://www.depkes.go.id/article/view/845/gangguan-penlihatan-masih-menjadi-masalah-kesehatan.html. Diakses 8 Desember 2018.

Tana L. Cataract Surgical Coverage Rate among Adults Aged 40 Years and Above. Univ Med. 2009; 28(3):161-9.

Pollreisz A., Erfurth U.S. Diabetic Cataract—Pathogenesis, Epidemiology and Treatment. J Ophthalmol. 2010; 2010: 608751. doi: 10.1155/2010/608751.

Lindfield R, Vishwanath K, Ngounou F, Khanna RC. The Challenges in Improving Outcome of Cataract Surgery in Low and Middle Income Countries. Indian J Ophthalmol. 2012; 60(5):464–9.

Kemenkes RI. Situasi Gangguan Penglihatan dan Kebutaan: Info Datin. Jakarta: Pusat Data Informasi Kementerian Kesehatan RI. 2010. Hlm. 3 dan 9.

Javadi MA, Ghanavati SZ. Cataracts in Diabetic Patients: A Review Article. J Ophthalmic Vis Res. 2008; 3(1):52–65.

Lathika V, Ajith T. Association of Grade of Cataract with Duration of Diabetes, Age and Gender in Patients with Type II Diabetes Mellitus. Int J Adv Med. 2016; 3(2):304–8.

Giacco F, Brownlee M. Oxidative Stress and Diabetic Complications. Circulation Research. 2010; 107:1058-70.

Wu Y, Tang L, Chen B. Oxidative Stress: Implications for The Development of Diabetic Retinopathy and Antioxidant Therapeutic Perspectives. Oxid Med Cell Longev. 2014; 2014(3).

Chandrasena LG, Chackrewarthy S, Perera PTMJ, De Silva D. Brief Communication: Erythrocyte Antioxidant Enzymes in Patients with Cataract. Ann Clin Lab Sci. 2006; 36(2):201–4.

Yildirim Z, Yildirim F, Ucgun NI, Kilic N. The Evaluation of The Oxidative Stress Parameters in Nondiabetic and Diabetic Senile Cataract Patients. Biol Trace Elem Res. 2009; 128(2):135–43.

Hulke SM, Dhone PG, Vaidya PV, Gupta SB. Pathogenesis of Diabetic Cataract. Acta Biomedica Scientia. 2017; 4(1):28-34.

Mulhern ML, Madson CJ, Danford A, Ikesugi K, Kador PF, Shinohara T. The Unfolded Protein Response in Lens Epithelial Cells from Galactosemic Rat Lenses. Investig Ophthalmol Vis Sci. 2006; 47(9):3951–59.

Hong SB, Lee KW, Handa JT, Joo CK. Effect of Advanced Glycation End Products on Lens Epithelial Cells in Vitro. Biochem Biophys Res Commun. 2000; 275(1):53–9.

Tavares AM, Silva JH, de Oliveira Bensusan C, Ferreira ACF, de Lima Matos LP, de Araujo e Souza KL, et al. Altered Superoxide Dismutase-1 Activity and Intercellular Adhesion Molecule 1 (ICAM-1) Levels in Patients with Type 2 Diabetes Mellitus. PLoS One. 2019; 14(5):1–10.

Putra IPR. Penurunan Kadar Superoksida Dismutase Lensa Berhubungan dengan Peningkatan Derajat Kekeruhan Lensa pada Katarak Senilis. Tesis. Tidak Diterbitkan. Denpasar. Program Pascasarjana Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. 2014.

Sulistya TB, Dewi DS, Sujuti H, Sumarno. Hubungan antara Kadar Enzim Glutation Reduktase dengan Derajat Kekeruhan Inti Lensa. Jurnal Kedokteran Brawijaya. 2006; 22(1):40-6.

Downloads

Published

21-08-2020

How to Cite

Handayani, N., Trifena, P., & Vierlia, W. V. (2020). HUBUNGAN KADAR HBA1C DENGAN REACTIVE OXYGEN SPECIES DALAM SERUM DARAH DAN GRADASI KATARAK PADA PASIEN KATARAK DENGAN DIABETES MELITUS. Majalah Kesehatan, 7(2), pp.73–83. https://doi.org/10.21776/ub.majalahkesehatan.2020.07.02.1

Issue

Section

Original Research Article