HUBUNGAN ANTARA USIA, BODY MASS INDEX DAN JENIS KELAMIN DENGAN OSTEOPOROSIS
DOI:
https://doi.org/10.21776/ub.majalahkesehatan.2020.007.01.4Keywords:
body mass index, jenis kelamin, osteoporosis, usiaAbstract
Osteoporosis adalah penyakit tulang sistemik yang ditandai dengan massa tulang yang rendah dan kerusakan mikroarsitektur jaringan tulang yang mengakibatkan peningkatan kerapuhan tulang. Osteoporosis paling sering terjadi pada bagian femoral neck dan lumbar spine (L1-L4). Terdapat beberapa faktor risiko penyebab osteoporosis seperti usia, body mass index (BMI) dan jenis kelamin. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan kontribusi usia, BMI dan jenis kelamin berhubungan dengan terjadinya osteoporosis pada femoral neck dan lumbar spine (L1-L4). Penelitian ini menggunakan desain potong lintang. Populasi penelitian adalah seluruh pasien yang datang dan diperiksa di Poliklinik Osteoporosis RSUD. Dr. Saiful Anwar Malang berdasarkan rekam medis pada tahun 2012. Sampel diambil secara total sampling yaitu sebanyak 154 pasien. Peneltian ini menunjukkan bahwa faktor usia berhubungan dengan terjadinya osteoporosis pada lumbar spine (L1-L4) (p = 0,018), sedangkan BMI berhubungan dengan osteoporosis pada femoral neck (p = 0,000). Hasil analisis multiple logistic regression menunjukkan bahwa usia, BMI, dan jenis kelamin dapat memprediksi  terhadap terjadinya osteoporosis pada femoral neck (R2 = 0,155), dan osteoporosis pada lumbar spine (L1-L4) (R2 = 0,112). Dapat disimpulkan bahwa faktor usia berpengaruh terhadap osteoporosis pada lumbar spine (L1-L4) dan BMI berpengaruh terhadap osteoporosis femoral neck. Usia, BMI dan jenis kelamin secara bersama-sama berpengaruh terhadap osteoporosis femoral neck dan lumbar spine (L1-L4).
References
Ahmed SF & Elmantaser M., 2009. Secondary osteoporosis. Endocr Dev, 16:90 170.
Jacobs-Kosmin, D., 2012. Osteoporosis. (H. S. Diamond, Penyunting) Dipetik Desember 28, 2012, dari Medscape from WebMD:http://emedicine.medscape.com/article/330598clinical#a0256
Looker, A. C., Borrud, L. G., Dawson-Hughes, B., Shepherd, J. A., & Wright, N. C., 2012. Osteoporosis or Low Bone Mass at the Femur Neck orLumbar Spine in Older Adults: United States, 2005–2008. NCHS Data Brief no 93.
Setiyohadi, B., 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Dalam A. W. Sudoyo, B. Setiyohadi, I. Alwi, M. S. K, & S. Setiati (Penyunt.), Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam (5th ed., hal. 2650-2676). Jakarta Pusat: InternaPublishing.
Hirsch, J. A., & Walsh, M. C., 2012. Osteopenia and Osteoporosis: Is There a Difference? Dipetik November 13, 2013, dari Spine Universe:http://www.spineuniverse.com/conditions/osteoporosis/osteopeniaosteoporosisthere-difference.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia., 2012.Kemenkes RI Ajak Masyarakat Lakukan Pencegahan Osteoporosis. Dipetik 21 Juni 2013 dari Kementrian Kesehatan Republik Indonesia: http://www.depkes.go.id/index.php?vw=2&id=2083.
Hoey, N. V., 2011. Adding New Tools and Treatments to Disease Management. PharmCon Inc, 1-11.
National Institutes of Health., 2012. Osteoporosis in Men. Dipetik November 13, 2012, dari NIH Osteoporosis and Related Bone Diseases National Resource Center: bones.nih.gov
Fawzy, T., Muttappallymyalil, J., Shreedaran, J., Ahmed, A., Alshamsi, S. O., Ali, M. S., et al., 2011. Association between Body Mass Index and Bone Mineral Density in Patients Referred for Dual-Energy X-Ray Absorptiometry Scan in Ajman, UAE, Journal of Osteoporosis, 2011, 4.
Greco, E., Fornari, R., Rossi, F., Santiemma, V., Prossomariti, G., Annoscia, C., et al., 2010. Is obesity protective for osteoporosis? Evaluation of bone mineral density in individuals with high body mass index. Int J Clin Pract(6), 64.
Prihartini, S., Mahirawati, V.K., Jahari, A.B., & Sudiman, H., 2010. Faktor Determinan Resiko Osteoporosis Di Tiga Provinsi Di Indonesia. Media Litbang Kesehatan.XX(2), 1-9
Mithal, A., 2009. Epidemiology, Costs And Burden of Osteoporosis In Asia 2009. The Asian Audit, 1-60.
Jakob F, Seefried L, Schwab M. Age and Osteoporosis. Effects of Aging on Osteoporosis, the Diagnostics and Therapy. Internist. 2014; 55(7):755-61. doi: 10.1007/s00108-014-3468-z.
Wu SF and Du XJ. Body Mass Index May Positively Correlate with Bone Mineral Density of Lumbar Vertebra and Femoral Neck in Postmenopausal Females. Med Sci Monit. 2016; 22: 145–151. doi: 10.12659/MSM.895512.
Kirchengast S, Peterson B, Hauser G, and Knogler W. Significance of Body Weight Status for Bone Density in the Elderly and Very Old. Zeitschrift für Gerontologie und Geriatrie. 2001; 34(4):313–318.
Doğan A, Nakipoğlu-Yüzer GF, Yıldızgören MT, and Özgirgin N. Is Age or the Body Mass Index (BMI) More Determinant of the Bone Mineral Density (BMD) in Geriatric Women and Men?. Archives of Gerontology and Geriatrics. 2010; 51(3):338–341.
Hariri AF, Almatrafi MN, Zamka AB, Babaker AS, Fallatah TM, Althouwaibi OH, Hamdi AS. Relationship between Body Mass Index and T-Scores of Bone Mineral Density in the Hip and Spine Regions among Older Adults with Diabetes: A Retrospective Review. Journal of Obesity. 2019. Article ID 9827403. 6 pages. https://doi.org/10.1155/2019/9827403.
Wee J, Sng BY, Shen L, Lim CT, Singh G, and De SD. The Relationship between Body Mass Index and Physical Activity Levels in Relation to Bone Mineral Density in Premenopausal and Postmenopausal Women. Archives of Osteoporosis. 2013; 8(1-2):162.
Lerner UH. Renovasi Tulang pada Osteoporosis Pasca-Menopause. J Dent Res. 2006; 85:584–595.
