Efektifitas Hidrogel Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) terhadap Penurunan Jumlah Makrofag pada Penyembuhan Luka Fase Proliferasi Tikus Putih (Rattus norvegicus) Galur Wistar Kondisi Hiperglikemia

Authors

  • Gadis Mutiara PI FKUB
  • Nurdiana Nurdiana FKUB
  • Yulian Wiji Utami FKUB

Abstract

Hiperglikemia adalah kondisi kadar gula darah ≥ 126 mg/dl yang menyulitkan penyembuhan luka. Kandungan daun binahong berupa saponin, flavonoid, polifenol, triterpenoid, antosianin, asam ursolat dan karbonat diduga dapat membantu mempercepat proses penyembuhan luka. Makrofag sebagai sel yang memfagosit daerah luka dan membersihkan debris akan meningkat pada fase inflamasi dan akan menurun jumlahnya pada fase proliferasi ketika luka mulai menutup.  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perawatan luka kondisi hiperglikemia menggunakan hidrogel binahong terhadap jumlah makrofag. Desain penelitian adalah true experiment dengan metode randomized posttest only controlled group design dilakukan terhadap hewan coba tikus putih jantan galur Wistar. Jumlah sampel adalah 30 tikus (n = 5) dan dibagi dalam 6 kelompok yaitu 4 kelompok perlakuan yaitu menggunakan basis hidrogel, hidrogel binahong konsentrasi 2,5 %, 5 %, 7,5 %, dan 2 kelompok kontrol normal saline (NS) pada tikus kondisi sehat dan kondisi hiperglikemia. Data yang diukur adalah jumlah makrofag pasca perawatan luka selama 12 hari. Analisis uji one-way ANOVA didapatkan  p = 0,000 (p < 0,05). Melalui uji post hoc test hidrogel binahong 5 % memiliki perbedaan signifikan (p < 0,05) dengan K (-) NS (p = 0,004), K (+) NS (p = 0,000), basis hidrogel (p = 0,001), hidrogel binahong 2,5 % (p = 0,018). Dapat disimpulkan bahwa perawatan luka menggunakan hidrogel binahong dapat menurunkan jumlah makrofag pada penyembuhan luka fase proliferasi di jaringan kulit luka tikus dengan kondisi hiperglikemia.

 

Kata kunci: Hiperglikemia, Hidrogel binahong, Jumlah makrofag.

Author Biographies

Gadis Mutiara PI, FKUB

FKUB

Nurdiana Nurdiana, FKUB

FKUB

Yulian Wiji Utami, FKUB

FKUB

References

(WHO) World Health Organization. Definition, Diagnosis, and Classification of Diabetes Mellitus and Its Complication. Part 1: Diagnosis and Classification of Diabetes Mellitus. Report of WHO Consultation. 2000. (online).http://www.staff.ncl.ac.uk/philip.home/who_dmg. pdf. Diakses 29 Maret 2013.

Decroli E, Jazil K, Asman M, Syafril S. Profil Ulkus Diabetik pada Penderita Rawat Inap di Bagian Penyakit Dalam RSUP Dr M. Djamil Padang. Majalah Kedokteran Indonesia. 2008. Vol 58. (online). http://indonesia.digitaljournals.org/index.php/idnmed/article/download/561/557. Diakses 31 maret 2013.

Departemen Kesehatan RI. Laporan Survey IMT di 12 kota Besar tahun 2005. Jakarta: Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat, Departemen Kesehatan RI. 2005.

Frykberg RG. The High Risk Foot in Diabetes Melitus. New York: Churchill Livingstone. 2000.

Mayfield JA, Reiber E, Sanders LJ, Janisse D, Pogach LM. Preventive Foot Care in People with Diabetes. 2004. http://www.gensurg.co.uk/diabetic%20foot%20-%20treatment.htm. Diakses 6 April 2013.

Prasetyo BF. Aktivitas dan Uji Stabilitas Sediaan Gel Ekstrak Batang Pisang Ambon (Musa paradisiaca var sapientum) dalam Proses Persembuhan Luka pada Mencit (Mus musculus albinus). Magister Sains. Bogor: Fakultas Kedokteran Hewan IPB. 2008.

Astuti SM. Determination of Saponin Compound from Anredera cordifolia (Ten) Steenis Plant (Binahong) to Potential Treatment for Several Diseases. Journal of Agricultural Science. 2011; 3.

Suhariyanto B. Antibiotik Topikal untuk Penyakit Kulit Pada Wisatawan. 2011. (online). http://rsudrsoetomo.jatimprov.go.id/id/index.php?option=com _docman&task=doc_download&gid=34&Itemid=118. Diakses 2 April 2013.

Granick MS and Gamelli. Surgical Wound Healing and Management. New York: Informa Healthcare. 2007.

Yuliani SH. Formula Sediaan Hidrogel Penyembuh Luka Ekstrak Etanol Daun Binahong. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada. 2012.

Efendi Z. Daya Fagosit Pada Jaringan Longgar Tubuh. Medan: Universitas Sumatra Utara. 2003.

Potter PA, dan Perry GA. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses, dan Praktik. Jakarta: EGC. 2002.

Wahyuningsih SPA. Pemanfaatan Ekstrak Jamur Coriolus versicolor untuk Meningkatkan Jumlah Total Leukosit dan Makrofag pada Tikus Wistar setelah Pemaparan 2-Methoxyethanol. Berk Penel Hayati. 2008; 13:173-177.

Lim H and Dey SK. PPAR Delta Functions as A Prostacyclin Receptor in Blastocyst Implantation. Trends Endocrinol Metab. 2000; 11:137-42.

Nayak S, Nalabothu P, Sandiford S et al. Evaluation of Wound Healing Activity of Allamanda cathartica L. and Laurus nobilis L. Extract on Rats. BMC Complement Alt Med. 2006; 6:12. doi:10.1186/1472-6882-6-12.

Hidayati I. Uji Aktifitas Salep Ekstrak Daun Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steen) sebagai Penyembuh Luka Bakar pada Kulit Punggung Kelinci. Surakarta: Universitas Muhammadiyah. 2009.

Collins N. The Facts about Vitamin C and Wound Healing. 2009. (online). http://www.o-wm.com/content/the-facts-about-vitamin-c-and-wound-healing. Diakses 29 Maret 2013.

Downloads

Published

26-04-2016

How to Cite

PI, G. M., Nurdiana, N., & Utami, Y. W. (2016). Efektifitas Hidrogel Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) terhadap Penurunan Jumlah Makrofag pada Penyembuhan Luka Fase Proliferasi Tikus Putih (Rattus norvegicus) Galur Wistar Kondisi Hiperglikemia. Majalah Kesehatan, 2(1), pp.29–40. Retrieved from https://majalahfk.ub.ac.id/index.php/mkfkub/article/view/51

Issue

Section

Original Research Article